Skip to content Skip to footer

UPT Perpustakaan Universitas Andalas (Unand) menyelenggarakan Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) pada 11-12 September 2024 dengan tema hari pertama“Pengelolaan Perpustakaan Digital di Perguruan Tinggi dan Peran Perpustakaan dalam Pelestarian Kebudayaan.” Kemudian hari berikutnya dilanjutkan dengan acara diskusi panel. Acara ini berlangsung di lantai 5 Gedung Perpustakaan Unand dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Unand ke-68.

Dalam seminar ini, hadir narasumber terkemuka yang ahli di bidangnya, yaitu Chaerul Umam, S.S., M.LIM., Ph.D., pakar Ilmu Perpustakaan dan Informasi dari Perpustakaan Nasional, serta Pramono, S.S., M.Si., Ph.D., pakar filologi dan ilmu budaya. Dengan tamu undangan kepala dan staf perpustakaan perguruan tinggi yang ada di Sumatra Barat. 

Tujuan dari acara tersebut untuk mengoptimalkan pengelolaan perpustakaan digital sehingga karya-karya civitas akademika dapat diakses lebih luas oleh publik serta meningkatkan peran perpustakaan dalam pelestarian kebudayaan. Selain itu, diskusi ini diharapkan mampu mendorong terbentuknya konsorsium perpustakaan di perguruan tinggi se-Sumatra Barat, baik negeri maupun swasta, guna memperkuat kolaborasi di antara institusi pendidikan.

Dalam sambutannya, Apt. Yori Yulindra, M.Farm., PhD selaku Kepala Perpustakaan Unand menyampaikan bahwa persepsi tingkat literasi, mulai dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi, masih belum mendapatkan perhatian yang memadai. Selain itu, kami berharap nantinya berbagai kampus dapat berbagi hasil karya mereka. Serta gagasan untuk membentuk konsorsium, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta, diharapkan bisa terwujud di masa depan. Semoga kita bisa berdiskusi dengan lancar pada kegiatan ini.

Kemudian acara secara resmi dibuka oleh Rektor Unand yang diwakili oleh Prof. Dr. Techn. Marzuki. Beliau menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus berperan aktif dalam menyediakan buku-buku yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Namun, ia juga menyoroti kendala terkait data buku terbitan dosen, seperti jumlah penerbitan dan angka penjualan yang belum terdata secara pasti. Hal ini, menurutnya, perlu menjadi perhatian .

“Pengelolaan karya civitas akademika secara digital sangat diperlukan. Dengan dokumentasi dan publikasi yang baik, karya-karya tersebut akan lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Perpustakaan digital akan memudahkan pencarian data melalui sistem katalog yang terorganisir, sehingga informasi dapat dengan cepat ditemukan dan dimanfaatkan.” ujar Chaerul Umam, sebagai pembicara.

Berbagai manfaat perpustakaan digital dapat dirasakan, di antaranya sebagai cadangan data untuk penulisan penelitian, mempermudah akses dalam pencarian data, meningkatkan sitasi suatu karya, serta mencegah terjadinya plagiarisme. Hal ini dimungkinkan karena jejak penerbitan karya dapat dilacak dengan mudah jika karya tersebut berbentuk digital. Dengan pengelolaan perpustakaan digital yang terintegrasi dalam database, aksesibilitas dan pengelolaan informasi akan menjadi lebih mudah dan efisien bagi seluruh pengguna.

Pada hari kedua, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan tiga pemateri dari Unand, yaitu Prof. Dr. Techn. Marzuki, Heru Dibyo Laksono, S.T., M.T., dan Dr. Roni Pazla, S.Pt., M.P. Diskusi ini membahas tema “Membangun Budaya Penulisan Buku: Peran Aktif Dosen dan Strategi Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan.” Para peserta diskusi terdiri dari dosen Unand , kepala perpustakaan, serta staf perpustakaan yang sebelumnya telah hadir pada hari pertama.

Sesi diskusi panel berlangsung cukup interaktif, dengan pemaparan metari yang menarik terkait membangun budaya penulisan buku, peran aktif dosen dan strategi perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta mengendalikan  tantangan yang sering ditemukan dalam menulis buku.

Sebagai penutup acara, peserta diajak untuk mengikuti tur perpustakaan yang dipandu oleh staf perpustakaan Unand. Dalam tur ini, peserta diperkenalkan dengan berbagai ruangan serta fasilitas dan layanan yang tersedia di perpustakaan Unand, serta diajak untuk mengunjungi pameran Batik Sunyi yang sedang berlangsung di lantai 3 perpustakaan.